|
Ny. D.I Pandjaitan (1959) |
Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman teman seperjuangan D.I. Pandjatain pada 1945 atas bantuanya dan juga pada Pemerintah Republik Indonesia yang telah memberikan gelar Pahlawan Revolusi kepada suami saya Mayor Jenderal Anumerta D.I. Pandjaitan, dan pengabadikan hari kejadian 1 Oktober 1965 sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Atas saran, bahkan desakan, dari banyak pihak dan kalangan luas yang mengetahui dan menyaksikan kehidupan serta perjuangan Mayor Jenderal D.I. Panjaitan, saya merasa wajib memenuhinya dengan
menulis riwayat hidup suami saya.
|
Ny. D.I. Pandjaitan , 1997 |
Tulisan yang saya sajikan ini pertama-tama berdasarkan kesaksian saya sebagai isteri yang mendampinginya hingga saat-saat terakhir, kejadian dan pandangan hidupnya yang pemah diceritakan kepada saya, catatan pribadinya, pengalaman dan kesaksian dari anak-anak kami, dan juga pengalaman adik Almarhum, Raja Musa Pandjaitan. Dalam pada itu Let.Kol (Pum) E. Haro Rajagukguk yang pemah menjadi ajudan suami saya, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Sejarah Komando Militer 1/Bukit Barisan, yang berhasil menyusun buku Sejarah Perjuangan Kodam 1/Bukit Barisan, dengan tekun selama tahun 1992 dan 1993 berhasil menulis dan mengumpulkan data dan catatan dari berbagai pihak rnengenai sejarah perjuangan suami saya. Tanpa jerih payahnya, kiranya tak mungkin data dan fakta yang begitu banyak dapat tersusun dalam
buku ini. Atas jasa Let. Kol (Pum.) E. Haro Rajagukguk tersebut saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya.
Atas:
In Loving Memory
Ny. Mariekke br. Tambunan- Pandjaitan (1926 - 2009)
Atas:
Kel D.I Pandjaitan dengan kedua putri Catherine (kiri) dan Masya (Alm. kanan), 1951 Bukit Tinggi
Klik link dbawah:
eBook DI. Panjaitan link